Jika dibuat rukuk terasa sakit, tapi pada saat sujud tidak masalah. Hal lain yang terpikirkan dimungkinkan udara yang dingin karena imbas dari aktifitas gunung Raung. Karena takut untuk minum obat-obat karena efeknya yang sering dirasakan perut kembung dan jantung berdetak kencang, yang dilakukan hanya banyak minum air putih, konsumsi habatussaudah, minyak zaitun, sari kurma, hal tersebut berulang dilakukan, sebagian sakit agak berkurang, tapi kadang karena udara yang dingin, pinggang kembali terasa sakit jika untuk rukuk.
Alternatif lain dengan pijak refleksi, ajaib setelah pijat refleksi selama kurang lebih 1/2 jam, dicoba untuk rukuk tidak terasa sakit, hingga berulang-ulang rukuk tidak ada masalah. Namun setelah bangun tidur untuk makan sahur, sakit pinggangnya datang lagi disetai menggigil yang sangat. Rasa bingung tak terhingga besok harus kerja, apa yang harus dilakukan? Tiba-tiba istri teringat akan produk jamu yang baru di launching, Jamu Pegal Linu Pak Kumis, disarankan untuk mencoba barangkali berjodoh. Akhirnya setelah menyantap makan sahur dengan tidak berselera, ambil satu botol Jamu, dikocok, kemudian diminum, rasa yang sedikit hambar seperti air putih, timbul sedikit kurang percaya akan khasiat jamu ini. Namun apa lagi yang harus dilakukan, tidak ada lagi, selain hal tersebut. Setelah minum sholat subuh, ambil selimut, pakai kaos kaki, kaos tangan dan tutup telinga dan tidur lelap.
Setelah bangun, betapa terkejutnya, setelah membayangkan kemungkinan untuk tidak bisa masuk kerja, ternyata yang dirasakan, menggigilnya hilang, sakit pinggangnya juga hilang. Alhamdulillah dengan tidak disangka bisa mandi, ganti pakaian dan berangkat kerja, dan tentunya puasa tidak batal.
